Selasa, 15 Februari 2011

Mengapa Hitler Membunuh Yahudi?

A. Holocaust – Kisah Kelam Semitisme
Dalam propaganda Israel, terdapat enam juta orang Yahudi yang dibantai oleh Hitler dan pasukan SS Nazi selama Perang Dunia II. Mereka disekap di dalam kamp-kamp konsentrasi, dibiarkan kelaparan, dan dijadikan percobaan senjata gas pembunuh massal. Meskipun pada era sekarang jumlah enam juta itu dianggap hiperbola, namun bagaimanapun kisah ini benar adanya, terlepas dari berapa pastinya jumlah korban Yahudi yang sebenarnya. Tapi apa sebenarnya yang menggerakkan hati Hitler untuk melakukan pembunuhan itu? Dan mengapa ia begitu anti semit (anti Yahudi)? Bukankah banyak orang-orang Yahudi yang juga menjadi warga negara Jerman? Banyak yang meyakini bahwa jawabannya adalah: The Protocol of Zion alias Protokol Zionis yang menghebohkan itu.
B. Protocol of Zion
Protokol ini dipandang sebagai cara pandang bangsa Yahudi dalam pergaulannya di dunia internasional, yang mencakup segala bidang kehidupan, ekonomi, sosial, politik, hukum dan kemanusiaan. Protokol ini dianggap sangat provokatif, dan mengedepankan konspirasi demi kepentingan bangsa Yahudi. Dalam versi Mayer Armshell Rothschild, yang disusun tahun 1773 di Judenstrasse, Frankfurt, Jerman, dan kemudian dipublikasikan di Konferensi Zionis I di Swiss pada tahun 1897, dirilis 25 butir Protokol Zonis berikut ini :
1. Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, Konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.
2. Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, Konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.
3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.
4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.
5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.
6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.
7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.
8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.
9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga Konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.
10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, Konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan Konspirasi.
11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.
12. Pemerintahan bentukan Konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.
13. Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.
14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.
15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.
16. Penyusupan ke dalam jantung Freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan Bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.
17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.
18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.
19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.
20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekuatan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.
21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.
22. Meletuskan perang dan memberinya—menjual—senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.
23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.
24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.
25. Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya.
Terdapat pula versi lain dari Theodor Herzl yang disusun pada tahun 1895 di Bassel-Swiss, yang terdiri dari 24 butir. Sebagian besar isinya sama dengan vers Rothschild. Penegasan Herzl ada pada protokol ke 5 & 17: ‘Kita harus mencemarkan nama pendeta dan ulama’ ; protocol ke 14: ‘Diupayakan di dunia hanya ada satu agama, yaitu agama Yahudi’.
Banyak teoritikus beranggapan, jika protokol sesat ini yang menjadi alasan Hitler membunuhi Yahudi, maka dosa tersebut dapat ‘diampuni’, sebab Hitler berusaha untuk menghapus rencana konspirasi terbesar di muka bumi yang dapat membahayakan ras-ras yang ada, termasuk ras Arya, yang dipandang Hitler sebagai ras tertinggi di atas bumi. Tetapi tentu saja, tindakan Hitler tidak dapat dibenarkan sepenuhnya, karena bagaimanapun pada dirinya telah ada ambisi untuk menaklukkan dunia, dan ia telah membuktikannya, karena pada masa Nazi, pria yang justru bukan berasal dari kalangan militer ini, berhasil menyatukan sebagian besar wilayah Eropa. Sesuatu yang belum pernah berhasil dicapai oleh dictator manapun sepanjang sejarah.
Tidak semua orang menganggap protokol itu benar dan asli. Para pendukungnya meyakini bahwa teks Protokol telah dimanipulasi dan merupakan jiplakan dari pamflet-pamflet satire abad ke-18. Pada tahun 1921, majalah Times mempublikasikan tulisan-tulisan yang menuduh bahwa isi teks Protokol dipalsukan. Mereka menyebutkan bahwa teks Protokol merupakan jiplakan dari buku Maurice Joly, Dialog Aux Enfers Entre Montesquie et Machiavel (Dialog di Neraka antara Montesquie dan Machiavelli) pada abad 19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar